Konsep Pendidikan Sekolah Islam Terpadu

A. Pengertian Sekolah Islam Terpadu

Sekolah Islam Terpadu pada hakekatnya adalah sekolah yang mengimplementasikan konsep pendidikan islam berlandaskan Al-Quran dan As sunnah. Dalam aplikasinya Sekolah Islam Terpadu diartikan sebagai sekolah yang menerapkan pendekatan penyelenggaraannya dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi suatu jalinan kurikulum. Sekolah Islam Terpadu juga menekankan keterpaduan dalam metode pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Sekolah Islam Terpadu juga memadukan pendidikan aqliyah, ruhiyah dan jasadiyah. Dalam penyelenggaraannya memadukan keterlibatan dan partisipasi aktif lingkungan belajar yaitu sekolah, rumah dan masyarakat.

Dengan sejumlah pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sekolah Islam Terpadu adalah sekolah islam yang diselenggarakan dengan memadukan secara integrative nilai dan ajaran islam dalam bangunan kurikulum dengan pendekatan pembelajaran yang efektif dan pelibatan yang optimal dan koperatif antara guru dan orang tua , serta masyarakat untuk membina karakter dan kompetensi murid.

Sekolah Islam Terpadu yang muncul sebagai alternatif solusi dari keresahan sebagai masyarakat muslim yang menginginkan adanya sebuah institusi pendidikan islam yang berkomitmen mengamalkan nilai-nilai islam dalam sistemnya, dan bertujuan agar siswanya mempunyai kompetensi seimbang antara ilmu kauniyah dengan ilmu qauliyah, antara fikriyah, ruhiyyah dan jasadiyyah, sehingga mampu melahirkan generasi muda muslim yang berilmu, berwawasan luas dan bermanfaat bagi ummat. Dengan tujuan menciptakan siswa yang memiliki kecerdasan Intelektual (Intelegen Quotient), Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient) dan Kecerdasan Spiritual (Spritual Quotient) yang tinggi serta kemampuan beramal (kerja) yang ihsan.

Sekolah agama terpadu adalah sekolah yang memadukan antara pelajaran umum berdasarkan kurikulum nasional dengan pelajaran agama. Kebanyakan yang dimaksud dengan sekolah agama terpadu adalah sekolah Islam terpadu. 

Jadi di sekolah Islam terpadu ini, para siswa selain belajar pelajaran umum seperti matematika, bahasa Indonesia, IPA, IPS dan lainnya juga belajar agama. Pelajaran yang terkait dengan agama ini di antaranya mengaji, hafalan doa, hafalan hadits, shalat jamaah wajib dan sunnah (seperti Dhuha), sejarah Islam, fiqih dan lainnya. Termasuk juga pembentukan akhlak, tingkah laku dan kebiasaan Islami.

Jadi tak hanya dihafal tapi langsung dipraktekkan. Misal yang saya tahu, setelah berwudhu mereka berdoa, dan sesaat sebelum masuk ke masjid akan berdoa. (Keduanya tidak saya lakukan. Ini mungkin karena pelajaran di sekolah saya tak terpadu. Dulu cuma dihapal di kelas, tapi tak pernah dipraktekkan. Jadinya lupa).

Saya menganggap sekolah agama terpadu bagaikan pesantren bagi siswa Islam tapi siswanya tak menginap. Memang menyenangkan sekolah ini. Tidak ada pemisahan antara agama dan kehidupan sehari. Misal: dulu waktu saya kecil, saya belajar pengetahuan di sekolah, lalu sorenya saya belajar mengaji di mushalla. Keduanya tak terkait. Berbeda dengan sekolah agama terpadu ini.

Sekolah ini menilai bahkan mentargetkan siswanya selain menguasai pelajaran umum, juga pelajaran agama. Setiap siswa yang lulus dari SD harus sudah menyelesaikan bacaan al Qur’an, hafal juz Amma, hadits pilihan dan doa-doa pendek. Jadi cukuplah bekal kalau anak-anak disekolahkan di SIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu).

B. Landasan Sekolah Islam Terpadu

Sekolah Islam Terpadu adalah Sekolah yang memadukan kurikulum nasional (Diknas) dengan kurikulum selain kurikulum nasional dan kurikulum pesantren (materi pelajaran keislaman). Sekolah Islam Terpadu adalah anggota dari JSIT ( Jaringan Sekolah Islam Terpadu) Indonesia yang merupakan organisasi masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan, bersifat non partisan, nirlaba dan terbuka dalam arti siap bekerja sama dengan pihak manapun selama mendatangkan maslahat dan manfaat bagi anggota serta berkesesuaian dengan visi, misi, tujuan dan sasaran JSIT Indonesia. Anggota JSIT Indonesia adalah sekolah Islam Terpadu dan sekolah lainnya yang menjadikan Islam sebagai landasan ideal, konsepsional, dan operasional.

Landasan Islam dalam nilai-nilai moral spriritual yang ditanamkan harus bersifat integral, tidak dikotomis. Muhab (2010: 35) menyatakan bahwa penanaman nilai-nilai keislaman harus melalui pendekatan penyelenggaraan pendidikan dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi satu jalinan kurikulum. Dengan pendekatan ini, semua mata pelajaran dan semua kegiatan sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai Islam. Pelajaran umum seperti IPA, IPS, bahasa, jasmani/kesehatan, keterampilan dibingkai dengan pijakan, pedoman dan panduan Islam.

Darwis (2010: 100) menambahkan bahwa dalam pendidikan ada unsur psikologi dan spiritual yang tidak dapat diabaikan dalam kegiatan pembelajaran. Pendekatan spiritual diperlukan karena Islam merupakan agama yang bertumpu pada suatu keyakinan. Keyakinan inilah yang menggerakkan segala aktifitas dan perilaku manusia yang beriman. Sebagaimana dikemukakan dalam tujuan pendidikan, bahwa tujuan utama pendidikan adalah membentuk moral manusia yang bertumpu pada keyakinan hidup. Keyakinan hidup itu harus nampak pada sikap hidup dan perilaku hidup yang berkualitas dan memberi manfaat terhadap kehidupan yang dikemas dalam rahmatan lil’alamin, hidup dengan moralitas.

Jadi Sekolah Islam Terpadu didirikan berdasarkan kebijakan yayasan dan pengelola sekolah dalam rangka mewujudkan harapan menjadikan nilai-nilai Islam sebagai motivasi bagi setiap sikap dan perilaku hidup manusia melalui lembaga pendidikan sekolah.

C. Metode Pendidikan Sekolah Islam Terpadu

Sekolah Islam Terpadu diselenggarakan berdasarkan konsep “one for all”. Artinya, dalam satu atap sekolah peserta didik akan mendapatkan pendidikan umum, pendidikan agama, dan pendidikan keterampilan. Pendidikan umum mengacu kepada kurikulum nasional yang dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional. Pendidikan agama menekankan pendidikan aqidah, akhlak, dan ibadah yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari, menumbuhkan perilaku shaleh di dalam lingkungan sekolah masyarakat. Adapun pendidikan keterampilan dikemas dalam kegiatan ekstrakurikuler yang menyediakan beragam pilihan kegiatan yang seluruhnya mengacu pada prinsip-prinsip keterampilan hidup (life skill).

Model pembelajaran di sekolah islam terpadu yakni:
a. Dialog, diskusi dan curah pendapat
b. Belajar sambil berbuat
c. Visitasi
d. Metode belajar sinektik atau kreatif
e. Belajar berbantuan komputer yang berkendali dan terarah

Dan segala bentuk metode pembelajaran di atas tidak akan maksimal jika tidak didukung oleh alat pendidik, karena bagaimanapun alat pendidikan memiliki andil besar dalam konsep sekolah Islam Terpadu, diantara alat pendidikan yang harus ada di dalam sekolah Islam Terpadu yaitu :
a. Pembiasaan
b. Keteladanan
c. Kasih sayang
d. Kesabaran
e. Kemitraan
f.  Respek
g. Kepedulian
h.  Ecouraging

Dalam Sekolah Islam Terpadu, muatan kurikulum sama dengan sekolah pada umumnya. Mata pelajaran yang disampaikan terdiri dari mata pelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun dalam Sekolah Islam Terpadu terdapat kegiatan pengembangan diri yang wajid diikuti oleh seluruh siswa. Bidang pengembangan antara lain seperti:
1. Life Skill
Merupakan penguasaan terhadap dasar-dasar teknik komputer baik menyangkut hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak).
2. Pramuka SIT
Merupakan mata pelajaran pilihan wajib bagi siswa. Aspek ruang lingkup mata pelajaran kepanduan meliputi: ruhiyah (kerohanian), jasadiyah (fisik), faniyah (skill), tsaqofiyah (wawasan), qiyadah wal jundiyah (kepemimpinan), ukhuwah (persaudaraan).
3. Tahsin Tahfidz
Bertujuan mengajarkan siswa kemampuan membaca Al Quran dengan baik dan benar, dan melanjutkannya dengan kemampuan menghafalnya (tahfidzul qur’an).
4. Pendampingan
Bertujuan untuk membentuk dan mengarahkan siswa agar memiliki pribadi yang Islami (sakhsiyah islamiyah), meningkatkan peran serta dan inisiatif para siswa untuk menjaga dan membina diri sehingga terhindar dari pengaruh dan budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
5. MABIT (Malam Bina Iman dan Takwa)
6. Outbod
7. Fieltrip

D. Karakteristik dan Kurikulum Sekolah Islam Terpadu

Sekolah Islam terpadu memiliki karakteristik utama yang memberikan penegasan akan keberadaanya. Karakteristik yang dimaksud adalah :
1. Menjadikan Islam sebagai landasan filosofis.
Mengintegrasikan nilai Islam ke dalam bangunan kurikulum.
Menerapkan dan mengembangkan metode pembelajaran untuk mengoptimalisasi proses belajar mengajar. 
2. Mengedepankan qudwah hasanah dalam membentuk karakter peserta didik.
3. Menumbuhkan biah solihah dalam iklim dan lingkungan sekolah : menumbuhkan kemaslahatan dan meniadakan kemaksiatan dan kemungkaran.
4. Melibatkan peran serta orang tua dan masyarakat dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan.
5. Mengutamakan nilai ukhuwah dalam semua interaksi antar warga sekolah.
6. Membangun budaya rawat, resik, runut, rapi, sehat dan asri.
7. Menjamin seluruh proses kegiatan sekolah untuk selalu berorientasi pada mutu.
8. Menumbuhkan budaya profesionalisme yang tinggi dikalangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.