A. Perkembangan Otak Anak

Otak adalah organ tubuh paling kompleks yang kita miliki. Otak menyandung sekitar seratus miliar (100.000.000.000) sel. Beberapa peneliti mengatakan bahwa otak kita dimulai kehilangan sel-selnya sejak kita dilahirkan. Yang lain mengatakan, memburuknya sel dimulai ketika umur 12 tahun. Banyak yang berpendapat bahwa anak memiliki masa keemasan pada otaknya. Dimana pada saat itu ilmu yang diajarkan dapat cepat terserap sempurna oleh otak dan langsung diaplikasikan.  Masa keemasan otak tersebutlah yang kadang tidak diketahui oleh para orang tua yang notabene bertindak sebagai pendidik paling awal dan paling dekat dengan anak. Oleh karena itu disini akan diuraikan sedikit tentang masa keemasan otak yang terjadi pada usia 0-3 tahun. Masa keemasan otak terjadi saat perkembangan anak usia 0-3 tahun. Pada masa ini kemampuan otak untuk menyerap hal hal baru lebih cepat dari usia setelah 3 tahun. Kita dapat melihat dari  perkembangannya yang terjadi sangat pesat pada usia 0-3 tahun.

Kita mulai dari gerakan motorik.Pada awal dilahirkan bayi sangat terbatas dalam melakukan banyak kegatan motorik.Bahkan hanya untuk secara reflek mengedipkan matapun tidak bisa.Yang bisa dilakukan hanya sesekali menggerakkan kepala, menendang dan menggerakkan kedua tangan.Keterbatasan melakukan kegiatan yang bersifat motorik ini berlangsung selama 3 bulan.Setelah 3 bulan bayi mulai mampu menggerakkan banyak dari anggota tubuhnya.Mulai dari memiringkan badan hingga tengkurap.Biasannyah juga bayi mulai mengangkat kakinya ke arah muka.Pada fase ini bayi sudah dapat melakukan kegiatan motorik yang cukup rumit.Setelah menginjak 7 bulan biasanyah bayi mulai merangkak.Hal ini tentu dapat dikuasai apabila bayi sudah mampu tengkurap dalam jangka waktu yang cukup lama dan mampu mengangkat kepala pada saat posisi tengkurap. Setelah melewati tahapan merangkak maka dengan cepat si bayi akan belajar berdiri sendiri dengan cara berpegangan pada tembok atau dengan dilatih oleh orang tua. Setelah merasa mampu berdiri dengan baik maka dengan sendirinya si bayi belajar berjalan. Begitu cepat proses perkembangan motorik anak dari usia 0-3 tahun sehingga biasanyah menginjak usia 3 tahun si anak sudah dapat bermain dn berlari-larian dengan temannya.

Selain perkembangan motorik, si anak juga mengalami perkembangan kelima panca indranya. Dimulai dari bayi yang baru lahir dan belum dapat menggunakan indranya dengan baik hingga menginjak usia 3 bulan. Setelah itu kelima indra anak seolah dihidupkan secara otomatis dan mulai mengenal sensasi di tiap indranya. Mulai dari itu dikumpulkan data-data mengenai sensasi tiap-tiap indra dan menyimpannya sebagai memori. Jadi pada saat bertemu kembali dengan sensasi yang sama, si anak akan bisa memilih apakah ditolak atau dilanjutkan.Bermain dan belajar adalah salah satu usaha yang bisa kita lakukan untuk mengasah pertumbuhan otak bayi kita.  Ada banyak permainan yang bisa kita ajarkan ke buah hati kita. Selain itu juga kita harus memperhatikan pola tidur bayi, pola tidur yang berkualitas juga akan mempengaruhi pertumbuhan otak bayi. Bahkan ada yang mengatakan bahwa pertumbuhan otak bayi akan lebih berkembang ketika bayi sedang tertidur. Ya, benar.Di saat tidurlah pertumbuhan otak bayi itu mencapai puncaknya.

Lima konsep inti lainnya dalam perkembangan anak menurut National Scientific Council dari Harvard adalah sebagai berikut:
  1. Otak dibangun sepanjang waktu.
  2. Pengaruh interaktif antara gen dan pengalaman membentuk arsitektur pengembangan otak, dan komponen aktif anak dalam terlibat hubungan dengan orang tua dan pemberi perhatian dalam keluarga atau komunitas adalah ‘serve and return’.
  3. Arsitektur otak dan pengembangan kemampuan dibangun dari bawah, dengan sirkuit dan keahlian sederhana dalam menyediakan jenjang untuk sirkuit dan keahlian yang lebih canggih sepanjang waktu.
  4. Stres beracun pada anak usia dini terkait dengan efek menetap pada sistem syaraf dan sistem hormon stres yang bisa merusak pengembangan arsitektur otak dan mengarah pada masalah seumur hidup dalam pembelajaran, prilaku, dan kesehatan fisik dan  mental.
  5. Menciptakan kondisi yang tepat bagi perkembangan anak sejak dini cenderung lebih efektif dan sedikit biaya daripada menyelesaikan masalah pada usia lebih tua.

B. Cara  menstimulasi Perkembangan otak anak

Banyak cara menstimulasi perkembangan otak anak, sebaiknya sebagai ibu dan ayah sudah menstimulasi perkembangan otak dimulai sejak ibu masa- masa kehamilan. Bebagai faktor yang mempengaruhi perkembangan otak anak adalahGen, dan Nutrisi yang terbaik untuk bayi, seperti dikatakan Soedjatmiko, adalah Air Susu Ibu (ASI) hal ini dikarenakan ASI mengandung banyak zat yang diperlukan seperti protein dan asam amino, AA-DHA, Gangliosida (GA), kolin, dan zat gizi mikronutrien lainnya. Adapun penambahan nutrisi terhadap bayi akan memberi efekpositif bila diberikan sedini mungkin, yakni sekitar 6-12 bulan. Menurut beliau perkembangan otak bayi setelah dilahirkan lebih penting dalam menentukan IQ anak di kemudian hari dibanding saat di dalamkandungan.

Di samping nutrisi, Stimulasi juga memegang peranan penting dalam memaksimalkan kecerdasan anak.Beliau berpendapat bahwa Stimulasi diperlukan agar hubungan antarsel syaraf otak (sinaps) dapat berkembang, karena bila tak distimulasi sinaps yang jarang atau tak terpakai akan musnah. Jadi dengan kata laian, anak harus sesering mungkin mendapat stimulasi dari orang tuanya agar otak anak dapat berfungsi dengan baik.Stimulasi ini dapat diterapkan sejak dini, yakni sejak janin masih dalam kandungan hingga umur 2-3 tahun yang dikenal dengan masa keemasan perkembangan otak anak (golden age). Stimulasi, menurut Soedjatmiko, dapat dilakukan dengan bermain aktif dengan penuh kasih sayang, gembira, dan bebas.

Faktor yang terakhir yaitu faktor kasih sayang, kasih sayang ini juga penting karena kedekatan emosional saat orangtua dan anak itu bermain dapat menstimulasi anak untuk berpikir kreatif. Dengan mendapat kasih sayang yang hangat dari orangtua anak akan merasakan kedekatan batin dan dengan sendirinya otak anak akan berfungsi dengan baik.

Keempat faktor tersebut diatas sangat mempengaruhi perkembangan otak anak, dengan kata lain perkembangan otak anak sangat tergantung dari faktor-faktor tersebut, jika salah satu dari faktor tersebuttidak terpenuhi maka dengan sendirinya otak anak tidak dapat berfungsi dengan baik.

Cara-cara menstimulasi perkembangan otak anak
  1. Sampaikan atau bacaakan cerita atau dongen yang mengandung nilai moral yang tinggi.
  2. Berikan mainan yang melatih kreatifitasnya seperti puzzle dan balok.
  3. Ajarkan anak bersosialisasi dengan lingkungannya dan teman sebayanya.
  4. Ajarkan kebiasaan membaca sejak dini.
  5. Ajak ia untuk bernyanyi bersama sambil diiringi alunan musik.
  6. Ajak si kecil bermain dengan alam di sekitarnya untuk pengalaman yang baru.
  7. Ajak si kecil turut serta atau berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, seperti memasak dan bersih-bersih.
  8. Berikan kebebasan kepada anak untuk bereksperimen.
  9. Tunjukkan rasa cinta dan kasih sayang anda kepadanya dalam setiap hal.
  10. Ketahui potensi dalam dirinya, dan berikan hal-hal yang dapat menunjang potensi tersebut. Misalnya setting interior kamar yang sesuai dengan potensi dirinya.

C. Tentang Neurosains

Neurosains merupakan bidang ilmu yang mengkhususkan pada studi saintifik dari sistem syaraf. Komunitas atau Perkumpulan Neurosains didirikan pada tahun 1969, namun pembelajaran mengenai otak sudah dilakukan sejak lama sekali. Beberapa hal yang dipelajari meliputi struktur, fungsi, sejarah evolusi, pengembangan, genetika, biokimia, fisiologi, farmakologi, informatika, komputasi neurosains dan patologi dari sistem syaraf. Secara tradisionil kelihatan merupakan cabang dari ilmu biologi. Namun, saat ini sudah banyak dilakukan kerjasama penelitian antar bidang ilmu dalam kerangka neurosains, seperti disiplin ilmu psikologi-neuro dan kognitif, ilmu komputer, statistik, fisika dan kedokteran.

Saat ini neurosains sudah melibatkan beberapa eksperimental saintifik sistematik dan investigasi teoritis atas sistem syaraf pusat dan periferal dari organisme biologik. Metodologi empirik yang digunakan oleh para neurosaintis telah berkembang dari analisis biokimia dan genetika dari dinamika sel-sel syaraf individual dan unsur-unsur pokok molekularnya hingga penyajian citra perseptual dan aktivitas motorik dalam otak. Bahkan saat ini sudah dilakukan pemodelan komputasional untuk mendukung neurosains.

Secara umum, neurosains mencakup semua bidang ilmu saintifik yang terkait dengan sistem syaraf. Psikologi, sebagai studi saintifik proses mental, dapat dianggap sebagai sub-bidang neurosains, walaupun beberapa teoris pikiran/tubuh tidak setuju dengan hal ini - menurut mereka, psikologi adalah studi proses-proses mental yang dapat dimodelkan dengan berbagai macam prinsip-prinsip dan teori-teori abstrak, seperti psikologi perilaku dan kognitif tradisional, dan itu tidak berhubungan dengan proses-proses syaraf. Istilah neurobiologi kadang dipakau sebagai ganti dari neurosains, walaupun istilah yang pertama merujuk pada biologi-nya sistem syaraf.

Neurolog dan Psikiater merupakan bidang khusus kedokteran yang secara spesifik mempelajari penyakit pada sistem syaraf. Istilah ini merujuk pada disiplin klinik yang menyangkut diagnosa dan perawatan dari penyakit ini. Neurologi berkaitan dengan penyakit dari sistem syaraf pusat dan periferal seperti ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) dan stroke, sedangkan Psikiater fokus pada penyakit mental. Batasan antara kedua semakin kabur hingga sat ini dan dokter spesialis salah satunya sering mendapatkan pelatihan keduanya. Neurolog dan Psikiater banyak dipengaruhi oleh riset-riset dasar neurosains.

D. Hubungan Antara Stimulasi Perkembangan Otak Anak Dengan Neurosains
Dari observasi yang saya lakukan pada kedua anak tersebut, berbbagai stimulasi yang dirangsang berbagai aspek pekembangan berkaitan dengan neursains, seperti:

1. Bidang perkembangan fisik mottorik

Pada tahap ini berbagai stimulasi yang diberikan oleh orang tua, sehingga anak dapat  menggunakan motoriknya, baik itu motorik halus maupun motorik kasar. Misalnya anak mampu mengancingkan baju.

Jadi otak yang yang berkembang dari stimulasi tersebut adalah otak kecil, dimana otak ini berfungsi mengatur sikap posisi tubuh, mengontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh.

2. Bidang perkembangan bahasa

Pada tahap ini anak di stimulasi dengan berbagai lagu, sehingga anak tersebut bisa menyanyikan lagu yang didengarkannya. Disini otak yang berfungsi yaitu, otak besar yang merupakan bagian dari lobus temporal yang berfungsi kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.

3. Bidang perkembbangan kognitif

Pada tahap ini anak dirangsang untuk menghitung benda yang dipegang nya, jadi disini otak yang berfungsi adalah otak besar.

4. Bidang perkembangan sosial emosional

Pada tahap ini anak diajrkan atau di stimulus agar dapat berinteraksi dengan teman sebaya dan lingkungannya. Otak yang berfungsi pada tahap ini adalah sistem limbik yang berfungsi menyimpan banyak informasi yang tidak dapat disentuh indra.

Beberapa tips yang dapat Anda mulai untuk mengasah kecerdasan otak si buah hati, terutama pada dua tahun pertama kehidupannya.

a. Mulai sejak dini

Mulailah sejak dini bahkan sebelum ia dilahirkan. Caranya dengan memastikan calon ibu memiliki kesehatan yang baik dan cukup gizi. Hindari zat berbahaya seperti alkohol, obat-obatan, rokok, dan merkuri yang diketahui berbahaya bagi perkembangan otak bayi Anda.Penuhi kebutuhan gizi khusus untuk perkembangan otak bayi, seperti asam folat dan minyak ikan.Banyak obat yang tidak dianjurkan selama kehamilan.Jadi konsultasikan dulu dengan dokter Anda sebelum mengambil obat-obatan tertentu.

b. Pemberian ASI

ASI mengandung nutrisi tak terhitung yang penting untuk pertumbuhan bayi. Salah satu unsur terpenting itu adalah asam docosahexaenoic (DHA), yang merupakan asam lemak esensial yang baik untuk perkembangan otak.Banyak perusahaan pemasaran makanan telah mencoba untuk meniru bahan ini di laboratorium dan menambahkannya ke makanan bayi.Tapi belum ada yang bisa menyamai DHA alami seperti yang terdapat dalam ASI.

c. Membacakan cerita

Meski bayi mungkin belum memahami isi cerita yang Anda bacakan, namun membaca terus-menerus akan membantu bayi untuk mendengar, mengenali kata-kata dan artinya. Proses ini penting dalam membantu cara bicara dan membangun kosa kata bayi.

d. Berikan mainan cerdas

Mainan memainkan peran penting dalam perkembangan otak bayi Anda. Kuncinya, memilih mainan dan kegiatan yang tepat harus sesuai dengan tahap perkembangan biologi anak. Pilih mainan sederhana yang tidak membuat bayifrustasi.Belikan mainan buka tutup untuk menggasah imajinasi serta membantumembangun koordinasi antara mata dan tangan.

e. Bermain tanda

Ajaklah bayi Anda mempelajari tanda-tanda ketika menginjak usia 4 (empat)bulan. Penelitian menunjukkan bahwa menggunakan bahasa isyarat mengarah ke peningkatan dalam bahasa lisan serta IQ yang lebih tinggi.

f. Kenalkan bahasa asing

Pada usia yang tepat, perkenalkan anak Anda untuk mendengar suara dankosakata dari bahasa asing. Memutar DVD bahasa asing, bisa meningkatkan kosakata anak Anda. Beberapa penelitian menunjukkan pengenalan bahasa asing sebaiknya dimulai setelah anak lancar berbahasa ibu.

g. Ontak fisik

Belaian dan sentuhan Anda kepada bayi sangat penting untuk pertumbuhan emosionalnya.Membelai rambut, tungkai dan tubuh juga membantu membuat koneksi neurologis yang penting untuk perkembangan otak. Ini juga akan membantu memperkuat ikatan Anda dengan bayi Anda